PT Equityworld Futures

~ Cyber2

PT Equityworld Futures

Category Archives: PT Equity world futures

Facebook Bulan Ini Buka Kantor di Jakarta

02 Wednesday Aug 2017

Posted by PT Equityworld Futures Cyber2 in News, PT Equity world futures

≈ Leave a comment

Tags

Equity World, Equity World Futures, PT Equity world futures

Layanan over the top Facebook dipastikan membuka badan usaha tetap di Indonesia pada Agustus 2017, dengan menyesuaikan klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia terbaru.

Hal itu disampaikan Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sebagai hasil pembicaraan antara pihak kementerian dan Perwakilan Facebook Asia Pasifik Jeff Wu dan Alvin Tan di Kantor Kemenkominfo, Rabu(2/8/2017).

“Ada beberapa hal yang kami bicarakan, pertama rencana pembukaan kantor mereka di Indonesia pada Agustus akan diresmikan. Di wilayah Jakarta Selatan,” ujar Semuel.

Nantinya, seluruh kegiatan usaha Facebook yang dilakukan di Indonesia akan dikelola di perusahaan terbatas itu. Selain itu, kedua pihak juga membicarakan rencana penyesuaian bidang usaha berdasarkan klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia (KBLI) terbaru.

Sebelumnya, Facebook telah memperoleh izin prinsip pendirian badan usaha tetap (BUT) berdasarkan KBLI lama pada Maret 2017. Berselang setelahnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menerbitkan KBLI baru Mei 2017 lalu sehingga perlu diubah untuk melakukan penyesuaian.

Menurut Semmy, pembukaan kantor operasional OTT asing di Indonesia akan memudahkan pemerintah mengawasi kewajiban pajak. Selain itu, pengguna layanan juga menjadi lebih dekat sehingga mudah melakukan pengaduan jika terjadi gangguan. (sumber: bisnis.com)

Equityworld

PT Equityworld Futures

Advertisements

KTT G-20 : Donald Trump Terancam Dikucilkan

07 Friday Jul 2017

Posted by PT Equityworld Futures Cyber2 in News, PT Equity world futures

≈ Leave a comment

Equity world – Presiden Amerika Serikat Donald Trump terancam dikucilkan di KTT G20 atas sikap skeptisnya terhadap masalah perubahan iklim, kata Kanselir Jerman Angela Merkel, seraya menegaskan banyak negara lain bertekad mengimplementasikan kesepakatan iklim Paris.

Trump mengancam bahwa AS akan mundur dari kesepakatan yang diteken pada 2015 tersebut, tetapi “banyak negara lain ingin mengimplementasikannya,” ujar Merkel kepada awak media, seperti dikutip dari Kantor Berita AFP.

Upaya pengentasan perubahan iklim merupakan isu utama yang dibahas oleh para pemimpin dunia dalam KTT G20 di kota pelabuhan Hamburg sebagai upaya untuk mencari solusi bersama.

Merkel mengatakan pembicaraan mengenai isu tersebut tidak mudah dengan Trump, yang pernah menyebut isu perubahan iklim sebagai tipu daya China.

Menjelang KTT, para juru runding dari 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia berusaha keras mencapai kesepakatan pemberitahuan akhir yang resmi.

Narasumber terkait mengungkapkan bahwa komunike tersebut akan merefleksikan sikap antara AS dan 19 negara anggota lainnya dan menegaskan bahwa kesepakatan iklim Paris sudah tidak bisa diganggu gugat meski Trump mengusulkan perundingan baru. (sumber:bisnis.com)
Equity world
PT Equity World Futures

Resmi, Ini Isi Peraturan Blokir Konten Negatif

28 Tuesday Feb 2017

Posted by PT Equityworld Futures Cyber2 in News, PT Equity world futures

≈ Leave a comment

Tags

Equity World

Equity world – Rancangan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif telah resmi disahkan menjadi Peraturan Menteri Kominfo No. 19 Tahun 2014.

Rancangan Peraturan Menkominfo yang salinannya diterima KompasTekno, Kamis (7/8/2014), telah diteken oleh Menkominfo pada 7 Juli 2014 dan diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM pada 17 Juli 2014.

Ini artinya, pemerintah sudah mempunyai dasar hukum atas kewenangan memblokir situs-situs yang dianggap bermuatan negatif, seperti situs porno, situs perjudian, situs yang mengandung unsur SARA, dan lainnya.

Ke depannya, pemerintah bakal lebih agresif memblokir situs-situs web yang mengandung konten pornografi dan kegiatan ilegal lainnya. Ini tercantum dalam Bab III pasal 4 dari Peraturan Menteri tersebut.

Kementerian atau lembaga pemerintah dapat memblokir situs internet bermuatan negatif sesuai dengan kewenangannya dan daftar alamat situs yang bermuatan negatif akan disusun oleh Direktur Jenderal Kominfo dalam TRUST+Positif.

Meski demikian, seperti tercantum dalam Bab III Pasal 7, masyarakat dapat berpartisipasi atau melaporkan situs-situs negatif untuk dimasukkan dalam TRUST+Positif.

Untuk melakukan pemblokiran, Peraturan Menteri ini mewajibkan Penyelenggara Jasa Akses Internet (ISP-internet service provider) untuk berperan aktif. Ada sanksi sesuai peraturan perundang-undangan untuk ISP jika tidak melakukan pemblokiran.

Peraturan Menteri Kominfo tentang Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif selengkapnya dapat dibaca dari tautan ini.

Menuai kritik

Peraturan menteri sejatinya ini menuai kritikan dari berbagai lembaga swadaya masyarakat seperti Indonesia Media Defense Litigation Network (IMDLN), ICT Watch, ELSAM, SAFENET dan PAMFLET. Peraturan itu dianggap tidak sesuai dengan Pasal 28 huruf J Undang-Undang Dasar 1945 dan juga pasal 19 Kovenan Hak Sipil dan Politik yang telah diratifikasi lewat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005.

Menurut IMDLN, pembatasan terhadap kebebasan berekspresi negara seharusnya wajib lulus dalam uji tiga rangkai yakni, pertama, pembatasan harus melalui undang-undang. Kedua. pembatasan hanya diperbolehkan dengan tujuan yang sesuai dengan pasal 19 ayat 3 Kovenan Hak Sipil dan Politik. Ketiga, pembatasan benar-benar diperlukan untuk menjamin dan melindungi tujuan yang sah tersebut.

Sementara, ICT Watch menyoroti pemberian mandat penyusunan situs-situs bermuatan negatif. Beberapa waktu lalu, Direktur ICT Watch Donny BU menyoroti ketidakjelasan asal muasal Trust+Positif ini. Dia menilai pemberian mandat penyusunan database Trust+Positif ini tidak transparan dan akuntabel.

Hal inilah yang sempat terjadi ketika pemerintah memutuskan pemblokiran situs Vimeo beberapa waktu lalu. Para pengguna internet memprotes pemblokiran situs Vimeo itu karena tanpa alasan yang jelas. Sementara Tifatul menyatakan pemblokiran Vimeo karena mengandung konten pornografi. (sumber: kompas.com)
Equity world

Indonesia ingin jadikan Iran hub CPO hingga kopi

27 Monday Feb 2017

Posted by PT Equityworld Futures Cyber2 in PT Equity world futures

≈ Leave a comment

Tags

Equity World

Equity world – Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution memimpin delegasi Indonesia dalam lawatan ke Iran pada 26-27 Februari 2017.

Sejumlah isu perdagangan dibahas, diantaranya mendorong penyelesaian pembahasan preferential trade agreement (PTA). Bagi Indonesia, PTA sangat penting lantaran pemerintah memiliki misi spesial.

“Kita juga ingin menjadikan Iran tidak hanya sebagai pasar namun juga hub di kawasan Asia Tengah dan Timur Tengah,” ujarnya di sela-sela lawatannya seperti dikutip dari siaran pers, Jakarta, Senin (27/2).

Melalui PTA, pengaturan perdagangan bisa dilakukan oleh kedua negara termasuk memprioritaskan masuknya produk-produk unggulan dari Indonesia maupun Iran.

Dengan begitu tutur Darmin, produk unggulan Indonesia seperti, minyak kelapa sawit (CPO), karet, tekstil, kertas hingga kopi bisa masuk ke Iran dengan leluasa.

Diharapkan, PTA membantu mewujudkan keinginan pemerintah menjadikan Iran sebagai hub produk unggulan Indonesia di Timur Tengah.

“Tadi kami juga menekankan pentingnya penyelesaian PTA antara Indonesia dan Iran pada bulan Juni 2017,” kata Darmin. (sumber: kontan.co.id)
Equity world

Foxconn Berencana Bangun Pabrik Baru di Amerika Serikat

24 Tuesday Jan 2017

Posted by PT Equityworld Futures Cyber2 in PT Equity world futures

≈ Leave a comment

Tags

Equity World, Equity World Futures, PT Equity world futures

Equity world – Raksasa teknologi asal Taiwan, Foxconn, mengonfirmasi jika perusahaan sedang mempertimbangkan untuk mendirikan pabrik baru di Amerika Serikat.

Presiden Direktur Foxconn Terry Gou berkata kepada wartawan bahwa nilai investasi bisa mencapai lebih dari US$7 miliar. Rencana investasi dari pemasok utama Aplle Inc ini bisa menyerap ribuan pekerjaan di Amerika Serikat.

Mengutip BBC di Jakarta, Senin (23/1/2017), rencana tersebut muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi agenda pertama terkait perjanjian perdagangan internasional. Sejak masa pemilu Trump telah mengancam akan memberlakukan tarif impor tinggi untuk mendorong perusahaan asing dan Amerika untuk mengalihkan produksi ke Amerika Serikat.

Trump menyalahkan China sebagai biang kerok kemerosotan industri manufaktur AS. Foxconn secara resmi dikenal dengan nama Hon Hai Precision memiliki sebagian besar pabrik di China termasuk merakit Apple dan iPhones.

Pada tahun lalu Foxconn mengakuisisi raksasa teknologi Jepang, Sharp. Sebelum akuisisi, Sharp telah membukukan kerugian pendapatan tahunan. Sharp melaporkan kerugian operasional sebesar 162 miliar yen untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2016. Pada tahun 2012 Sharp hampir mengalami kebangkrutan. Perusahaan telah berjuang di tengah nilai utang yang meroket.

Tertulis dalam laman website Gedung Putih, setelah pelantikan Presiden Trump, pemerintah baru akan mengejar rencana untuk mengubah hubungan perdagangan dengan negara-negara di Asia. Trump mengumumkan akan melakukan renegosiasi perjanjian perdagangan bebas dengan Kanada dan Meksiko.

Trump juga mengecam produsen otomotif raksasa dunia untuk mendirikan pabrik di Amerika Serikat, namun beberapa perusahaan telah lunak dan berjanji akan membuat investasi di Amerika Serikat. (sumber: investing.com)

Equity world

Advertisements

Subscribe

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)

Archives

  • February 2018
  • January 2018
  • December 2017
  • November 2017
  • October 2017
  • September 2017
  • August 2017
  • July 2017
  • June 2017
  • May 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • February 2017
  • January 2017
  • December 2016
  • November 2016
  • October 2016
  • September 2016

Categories

  • News
  • PT Equity world futures
  • Uncategorized

Meta

  • Register
  • Log in

Create a free website or blog at WordPress.com.